Rabu, 30 Maret 2011

MODEM


Modem berasal dari singkatan MOdulator DEModulator. Modulator merupakan bagian yang mengubah sinyal informasi kedalam sinyal pembawa (carrier) dan siap untuk dikirimkan, sedangkan Demodulator adalah bagian yang memisahkan sinyal informasi (yang berisi data atau pesan) dari sinyal pembawa yang diterima sehingga informasi tersebut dapat diterima dengan baik. Modem merupakan penggabungan kedua-duanya, artinya modem adalah alat komunikasi dua arah. Setiap perangkat komunikasi jarak jauh dua-arah umumnya menggunakan bagian yang disebut "modem", seperti VSAT, Microwave Radio, dan lain sebagainya, namun umumnya istilah modem lebih dikenal sebagai Perangkat keras yang sering digunakan untuk komunikasi pada komputer.
Data dari komputer yang berbentuk sinyal digital diberikan kepada modem untuk diubah menjadi sinyal analog. Sinyal analog tersebut dapat dikirimkan melalui beberapa media telekomunikasi seperti telepon dan radio.
Setibanya di modem tujuan, sinyal analog tersebut diubah menjadi sinyal digital kembali dan dikirimkan kepada komputer. Terdapat dua jenis modem secara fisiknya, yaitu modem eksternal dan modem internal.
Modem teknologi ADSL (Asymetric Digital Subscribe Line) yang memungkinkan berselancar internet dan menggunakan telepon analog secara berbarengan. Caranya sangat mudah, untuk ADSL diberikan sebuah alat yang disebut sebagai Splitter atau pembagi line. Posisi Splitter ditempatkan di depan ketika line telepon masuk. Artinya anda tidak boleh mencabangkan line modem untuk ADSL dengan suara secara langsung. Alat Splitter berguna untuk menghilangkan gangguan ketika anda sedang menggunakan ADSL modem. Dengan Splitter keduanya dapat berjalan bersamaan, sehingga pengguna dapat menjawab dan menelpon seseorang dengan telepon biasa. Di sisi lain, pengguna tetap dapat terkoneksi dengan internet melalui ADSL modem.
·         Modem DSL
DSL (Digital Subscriber Line) adalah satu set teknologi yang menyediakan penghantar data digital melewati kabel yang digunakan dalam jarak dekat dari jaringan telepon setempat. Biasanya kecepatan downolad dari DSL berkisar dari 128 kbit/d sampai 24.000 kb/d tergantung dari teknologi DSL tersebut. Kecepatan upload lebih rendah dari download untuk ADSL

Teknologi DSL:

Contoh teknologi DSL (kadangkala disebut xDSL) termasuk:
1.      High-bit-rate Digital Subscriber Line (HDSL), covered in this article
2.      Symmetric Digital Subscriber Line (SDSL), a standardised version of HDSL
3.      Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL), a version of DSL with a slower uploadspeed
6.      Very-high-bit-rate Digital Subscriber Line 2 (VDSL2), an improved version of VDSL
7.      G. Symmetric High-speed Digital Subscriber Line (G.SHDSL), a standardized replacement for early proprietary SDSL by the International Telecommunication Union Telecommunication Standardization Sector
·         Modem Exsternal
Modem external adalah modem yang ditempatkan di luar perangkat utama CPU. Modem ini terpisah dari PC dan dihubungkan melalui kabel LAN dan kabel USB, tergantung tipe modemnya.
·         Modem Kabel
Modem Kabel (Cable Modem), adalah perangkat keras yang menyambungkan PC dengan sambungan TV kabel. Jaringan TV kabel ini dapat dipakai untuk koneksi ke internet dengan kecepatan maksimum 27Mbps downstream (kecepatan download ke pengguna) dan 2,5Mbps upstream (kecepatan upload dari pengguna). Agar dapat menggunakan modem kabel, komputer harus dilengkapi dengan kartu ethernet (ethernet card).

               http://id.wikipedia.org/wiki/Modem_kabel
               http://id.wikipedia.org/wiki/DSL

 



FDM


Sebelum membahas mengenai Frequency Division Multiplexing ada baiknya membahas tentang apa itu multiplexing. Multiplexing adalah suatu teknik menggabungkan beberapa sinyal secara bersamaan pada suatu saluran transmisi. Di sisi penerima, pemisahan gabungan sinyal tersebut sesuai dengan tujuan masing-masing disebut Demultiplexing. Dalam multiplexing, perangkat yang memalukan multiplexing disebut Multiplexer atau disebut juga dengan istilah Transceiver/Mux. Receiver atau perangkat yang melakukan Demultiplexing disebut dengan Demultiplexer atau disebut juga dengan istilah Demux. Multiplexer mengkombinasikan (me-multiplex) data dari n input dan mentransmisi melalui kapasitas data link yang tinggi. Demultiplexer menerima aliran data yang di-multiplex (pemisahan (demultiplex) dari data tersebut tergantung pada saluran) dan mengirimnya ke line output yang diminta.Frequency Division Multiplexing (FDM)
Frequency Division Multiplexing (FDM) adalah teknik menggabungkan banyak saluran input menjadi sebuah saluran output berdasarkan frekuensi. Jadi total bandwith dari keseluruhan saluran dibagi menjadi sub-sub saluran oleh frekuensi. Tiap sinyal modulasi memerlukan bandwidth center tertentu disekitar frekuensi carriernya, dinyatakan sebagai suatu saluran (channel). Sinyal input baik analog maupun digital akan ditransmisikan melalui medium dengan sinyal analog.
Proses Multiplexing FDM Proses Demultiplexing FDM Pada sistem FDM, umumnya terdiri dari 2 peralatan terminal dan penguat ulang saluran transmisi (repeater transmission line):
1.Peralatan Terminal (Terminal Equipment) Peralatan terminal terdiri dari bagian yang mengirimkan sinyal frekuensi ke repeater dan bagian penerima yang menerima sinyal tersebut dan mengubahnya kembali menjadi frekuensi semula.
2.Peralatan Penguat Ulang (Repeater Equipment) Repeater equipment terdiri dari penguat (amplifier) dan equalizer yang fungsinya masing-masing untuk mengkompensir redaman dan kecacatan redaman (attenuation distortion), sewaktu transmisi melewati saluran melewati saluran antara kedua repeater masing-masing.
Contoh Penggunaan FDM
Pada penyiaran radio yang menggunakan gelombang FM, frekuensi mulai dari 88 MHz s/d 108 MHz digunakan untuk penyiaran radio FM komersil. Frekuensi 88-108 MHz dibagi ke sub-band 200 KHz. Bandwidth dengan frekuensi 200 KHz sudah mencukupi untuk penyiaran radio FM dengan kualitas yang tinggi. Stasiun radio dapat dikenali dengan frekuensi pusat dari saluran masing-masing (ex: 91.5 MHz, 103.7 MHz). Sistem ini dapat memungkinkan pendengar radio mendengar sekitar 100 stasiun radio yang berlainan. Contoh lain dari penggunaan FDM: pada jaringan telepon analog dan jaringan satelit analog. Selain itu ide dasar FDM digunakan dalam teknologi saluran pelanggan digital yang dikenal dengan modem ADSL (Asymetric Digital Subcriber Loop ).
Kelebihan & Kekurangan FDM
Kelebihan:
• FDM tidak sensitif terhadap perambatan /perkembangan keterlambatan. Tehnik persamaan saluran (channel equalization) yang diperlukan untuk sistem FDM tidak sekompleks seperti yang digunakan pada sistem TDM.
Kekurangan:
• Adanya kebutuhan untuk memfilter bandpass, yang harganya relatif mahal dan rumit untuk dibangun (penggunaan filter tersebut biasanya digunakan dalam transmitter dan receiver
• Penguat tenaga (power amplifier) di transmitter yang digunakan memiliki karakteristik nonlinear (penguat linear lebih komplek untuk dibuat), dan amplifikasi nonlinear mengarah kepada pembuatan komponen spektral out-of-band yang dapat mengganggu saluran FDM yang lain.
 

METRO ETHERNET


Jaringan Metro Ethernet umumnya didefinisikan sebagai jembatan dari suatu jaringan atau menghubungkan wilayah yang terpisah bisa juga menghubungkan LAN dengan WAN atau backbone network yang umumnya dimiliki oleh service provider. Jaringan Metro Ethernet menyediakan layanan-layanan menggunakan Ethernet sebagai core protocol dan aplikasi broadband. Metro Ethernet sebenarnya sama dengan Ethernet atau Fast Ethernet pada LAN (Local Area Network) tetapi perbedaannya adalah LAN hanya pada satu gedung sedangkan Metro Ethernet ini adalah untuk menghubungkan dua LAN pada gedung yang berbeda. Sehingga Metro Ethernet dapat digabungkan menjadi kelompok WAN walaupun pada mulanya adalah teknologi LAN.
Pelayanan Metro Ethernet sekarang menawarkan dengan cakupan (jarak) jauh dari penyedia jasa. Beberapa penyedia jasa telah memperluas pelayanan Ethernet melebihi area metropolitan dan melintasi area yang luas. Seribu pelanggan telah siap menggunakan pelayanan Ethernet dan jumlah mereka meningkat dengan cepat. Pada awalnya ethernet digunakan dalam teknologi akses, dan sekarang dapat digunakan untuk melayani layanan data pada jaringan transport. Fokus utama dari trend teknologi Metro Ethernet adalah pada Carrier Ethernet, yaitu kemampuan jaringan berbasis pada Ethernet dengan pengembangan fitur dan kemampuan setara TDM based.
Metro ethernet dapat dikelompokkan menjadi :
1. Pure Metro Ethernet
2. SDH-based Metro Ethernet
Jaringan transport SDH digunakan untuk melayani ethernet. Trafik kapasitas besar SDH digabungkan dengan potensi trafik yang dimiliki protokol IP. SDH adalah protokol layer fisik (layer 1) sedangkan IP adalah layer network (layer 3). Oleh karena itu dibutuhkan media perantara layer 2 (layer data link) Point-to-Point Protocol (PPP). Proses pemetaan paket IP pada SDH terjadi dalam dua tahap, tahap pertama paket IP dimasukan ke frame PPP, kemudian frame PPP dipetakan pada payload SDH VC-4/SDH_HO (High Order atau n x STM1).
3. MPLS-based Metro ethernet
Ide dasar dari pengembangan MPLS penggunaan “label” untuk mekanisme switching di tingkat IP. Hal ini berbeda dengan jaringan IP yang menggunakan pengalamatan IP sebagai dasar mekanisme switching dan jaringan ATM yang menggunakan Virtual Circuit Identifier sebagai dasar mekanisme switching. Di dalam jaringan yang menggunakan protokol MPLS, paket yang masuk kedalam jaringan MPLS terlebih dahulu diberi “label”. Label yang diberikan disusun dari berbagai variasi kriteria sesuai dengan yang diinginkan oleh Service Provider/pengguna. Berdasarkan label yang diberikan tersebut maka jaringan yang menggunakan protokol MPLS akan memperlakukan paket tersebut sesuai dengan nilai yang melekat pada label tersebut (high priority, low priority, dan lainnya). Hingga saat ini belum ada standard MPLS yang berlaku atau yang dapat diacu (bersifat non proprietary), dikarenakan belum diselesaikannya penyusunan beberapa hal penting yang menjadi dasar penyusunan standar oleh organisasi yang berwenang.
Kapasitas maksimal yang dapat disalurkan oleh Metro Ethernet tiap interface-nya adalah 10 Gbps. Sedangkang sistem proteksi (reliabilitas) menggunakan RPR, EAPS, ERP.
Keuntungan menggunakan MPLS-based dibandingkan dengan Pure Internet adalah :
a.       Scalability: Untuk pure metro ethernet maksimum hanya 4,096 VLANs dan MAC address di sharing, sedangkan MPLSVLAN dan MAC Address bersifat local.
b.      Resiliency : waktu konvergensi di MPLS lebih singkat, hanya 50 msecs
c.       Multiprotocol convergence yang dapat menghandle semua trafik
d.       End to End OAM
4. Ethernet over DWDM
Ide dasar dari Metro ethernet tipe ini adalah melewatkan ethernet di jaringan transport optik yang menggunakan DWDM.
Isu teknologi yang masih berkembang dari Metro ethernet akses menuju transport adalah :
a.       End-to-End QoS
b.      Scalability
c.       Protection (50 ms, end to end Protection)
d.      TDM Support (Seamless dan Circuit Emulation).
e.       OAM&P of Ethernet in the metro
Konfigurasi Metro Ethernet
Sistem konfigurasi jaringan Metro ethernet dapat digambarkan sebagai berikut :
Secara garis besar, interface Metro Ethernet terbagi dalam dua kelompok, yaitu : Interface antar jaringan atau Network-Network Interface. Jika jaringan yang dihubungkan adalah provider yang berbeda, maka disebut eksternal NNI atau E-NNIJika jaringan yang dihubungkan terdapat di service provider yang sama, maka disebut internal NNI atau I-NNI Interface jaringan dengan pengguna atau User Network Interface UNI yang terpasang di jaringan disebut UNI-N UNI yang terpasang di sisi pelanggan disebut UNI-C.  Hubungan antara suatu UNI dengan UNI lainnya dapat digambarkan sebagai suatu ethernet virtual connection dan disebut EVC.
Berdasarkan hubungan UNI, maka tipe layanan metro ethernet terdiri dari :
1. E-Line : menyediakan layanan point-to-point untuk :
a. Ethernet Private Line ( untuk mengantikan TDM private line, PTP, dan layanan non multiplexed, satu EVC untuk satu UNI).
b. Virtual Private Line ( untuk menggantikan Frame Relay atau ATM, banyak EVC untuk satu UNI, Satu koneksi CPE untuk koneksi ke banyak EVC.
c. Ethernet Internet Access,
d. Point-to-Point upper layer services transport (IP-VPNs etc…)
2. E-LAN : menyediakan layanan multipoint-to-multipoint untuk :
a. Multipoint L2 VPNs
b. Transparent LAN Service
c. Multicast networks
Point to multipoint untuk aplikasi broadcast seperti distribusi video, e-learning, corporate training, healthcare, Picture Archiving & Storage Systems (PACS) dll
Metro ethernet menyediakan berdasarkan attribute yang dapat digolongkan sebagai berikut :
1. E-line dan E-LAN menggunakan Committed Information Rate (CIR)
2. E-line dan E-LAN menggunakan Committed Burst Size (CBS)
3. E-line dan E-LAN menggunakan Excess Information Rate (EIR)
4. E-line dan E-LAN menggunakan Excess Burst Size (EBS)
5. E-line mempunyai delay, delay variation dan loss
Metro Ethernet harus dapat terhubung ke jaringan circuit swicth maupun packet switch. Jika terhubung ke circuit switch, maka harus ada Circuit Emulation Service ( CES ). CES bertugas melakukan tunneling trafik TDM agar dapat dilewatkan ke jaringan Metro Ethernet. Proses ini tidak dapat dilihat oleh perangkat TDM nya dan hanya berlaku untuk tipe layanan E- Line.
Implementasi Metro Ethernet
Dalam Implementasinya, Metro Ethernet harus dapat terhubung ke BRAS, PE Router, IP VPN, DSLAM, MSAN dan perangkat-perangkat berbasis IP lainnya. Oleh karena itu , syarat interface yang diperlukan adalah : Speed and Connection Interface elektrik untuk 100 Mit/s dan 1000Mbit/s
1. Tersedianya deteksi secara otomatis untuk kecepatan yang berbeda Interface Optik 1000 Mbit/s dan 1000 Mbit/s dengan kemampun untuk range
i. short range/ haul (SX) : 100 – 250 m
ii. medium range/ haul(LX) : 10 – 15 km
iii. long range/ haul (ZX) : 40 – 80 km
Mendukung Circuit Emulation Service ( CES ) untuk E1 baik frame mapun un-frame
1.    Layanan Multimedia
Untuk mendukung layanan multimedia, maka Metro Ethernet harus mampu menyediakan multicast, yaitu point to multipoint untuk broadcast menggunakan IGMP. IGMP digunakan untuk mempelajari dan meneruskan trafik. Yang terdiri dari Host traffic sebagai upstream interface dan router interface sebagai downstream interface. Agar lebih optimal, maka broadcast hanya ditujukan kepada receiver atau multicast router yang aktif saja dan hal ini disebut IGMP snooping. IGM snooping berada di perangkat yang menghubungkan IGMP Host dengan IGMP router. IGMP snooping terdiri dari dari dua komponen yaitu komponen kontrol dan komponen forwarding.
2. Class of Service
Untuk menjamin trafik yang dibutuhkan oleh pelanggan, maka diperkenalkan Class of Service. Pelanggan dibagi-bagi ke dalam beberapa kelas seperti berikut :
Aspek Bisnis :
A. Vendor-vendor Metro Ethernet
Vendor yang mempunyai produk Metro ethernet saat ini sangat banyak dan bermacam-macam. Vendor-vendor tersebut tergabung dalam Metro ethernet forum untuk menyatukan persepsi dalam pembuatant spesifikasi Metro Ethernet . Vendor-vendor tersebut di antara adalah : Alcatel-Lucent, Ericsson, C-COR, Cisco Systems, Ethos Networks, Extreme Networks, Foundry Networks, Huawei, Nortel Networks, Tellabs, ZTE, Alcatel dan lain-lain.
B. Kebutuhan Metro Ethernet
Metro ethernet sebagai transsisi menuju All IP Network sangat dibutuhkan oleh operator operator telekomunikasi di Indonesia. Data kebutuhan internet sepanjang tahun 2007 di daerah Bali menunjukkan kebutuhan yang signifikan.

TDM (Time-Division Multiplexing)


Time-Division Multiplexing (TDM) adalah suatu jenis digital yang terdiri dari banyak bagian di mana teradapat dua atau lebih saluran yang sama diperoleh dari spektrum frekwensi yang diberikan yaitu, bit arus, atau dengan menyisipkan detakan-detakan yang mewakili bit dari saluran berbeda. Dalam beberapa TDM sistem, detakan yang berurutan menghadirkan bit dari saluran yang berurutan seperti saluran suara pada sistem T1. Pada sistem yang lainnya saluran-saluran yang berbeda secara bergiliran menggunakan saluran itu dengan membuat sebuah kelompok yang berdasarkan pada pulse-times (hal seperti ini disebut dengan time slot). Apakah yang menjadi ciri dari TDM yang tidak beraturan (kasar), adalah belum ditempatkannya time slot pada saluran-saluran ( channels ) yang telah ditentukan.
Contoh penggunaan TDM
  • PDH dan SDH transmisi jaringan baku
  • GSM pada sistem telepon
  • Saluran kiri-kanan pada sebuah kacamata yang menggunakan cairan Stereoskopis Crystle
TDM adalah rata-rata dari sinyal digital (sinyal analog yang membawa data digital) yang dapat dilaksanakan dengan alur transmisi tunggal dengan menyisipkan antar halaman bagian dari tiap sinyal pada waktunya. Penyisipkan dapat dilakukan pada bit atau blok bytes. Ini memungkinkan secara digital menyandi sinyal suara untuk dipancarkan dan diganti secara optimal dengan saklar sirkuit yang ada dalam sebuah jaringan. Artikel ini terdiri dari dua bagian yaitu Transmisi yang menggunakan TDM dan Synchronous Hirarki Digital ( SDH). Bagian yang pertama menguji prinsip dasar yang mendasari TDM, sedangkan bagian yang kedua mendiskusikan bagaimana SDH digunakan untuk mengganti tampilan TDM.
Sejarah
TDM adalah suatu teknik synchronous yang ditemukan sejak Perang Dunia II untuk meghubungkan percakapan antara Churchill dan Roosevelt yang terpisahkan oleh samudera atlantik. Pada awal tahun 1960-an, seorang ilmuwan dari Laboratorium Graham Bell telah mengembangkan sitem T1 yang pertama pada Saluran Bank yang mengkombinasikan 24 suara digital dalam membacakan daftar hadir melalui suatu 4 buah batang tembaga yang terletak diantara saklar analog pada kantor pusat milik G.Bell. Sebuah saluran bank memili kecepatan 1.544 Mbits/s sinyal digital. Setiap sinyalnya terdiri dari 24 byte dan setiap byte mewakili sebuah telepon tunggal dengan sinyal rata-rata 64 Kbits/s. Saluran suatu bank menggunakan beberapa byte dengan posisi yang telah ditentukan untuk menentukan suara yang mana termasuk ke dalamnya.
Transmisi menggunakan TDM
Di dalam sebuah sirkuit saklar untuk jaringan seperti pada jaringan telepon umum terdapat sebuah kebutuhan untuk memancarkan berbagai panggilan langganan sepanjang medium transmisi yang sama. Untuk memenuhi ini, para perancang jaringan menggunakan TDM. TDM menyertakan tombol (saklar) untuk menciptakan saluran (channel) yang dikenal sebagai anak sungai di dalam suatu arus transmisi. Sebuah sinyal standar suara mempunyai suatu luas bidang 64 kbit/s, yang ditentukan menggunakan Ukuran Sampling Nyquist'S. Jadi, jika layar (bingkai) TDM terdiri dari n (beberapa) layar (bingkai/frame) luas bidangnya atau bandwith-nya sebesar 64 Kbits/s.
Masing-masing suara dalam TDM disebut suatu saluran (channel) atau anak sungai. Di dalam sistem benua Eropa, TDM berisi 30 suara digital dan di dalam sistem Amerika, TDM berisi 24 suara digital. Kedua standar juga berisi ruang ekstra untuk memberi sinyal dan sinkhronisasi data. TDM yang lebih dari 24 atau 30 suara digital disebut Higher Order Multiplexing (HOM).HOM terpunuhi atas standar dari TDM. Sebagai contoh, 120 saluran TDM milik benua Eropa dibentuk dengan terdiri dari empat standar baku yang terdiri dari 30 saluran TDM setiap standar bakunya. Pada masing-masing HOM, 4 TDM dari urutan yang lebih rendah dikombinasikan. Sebuah sinyal standar suara mempunyai suatu luas bidang n x 64 kbit/s, di mana n = 120, 480, 1920
Synchronous Hirarki Digital (SDH)
Plesiochronous Hirarki Digital (PDH) telah dikembangkan sebagai standard untuk HOM. PDH menciptakan angka-angka saluran yang lebih besar dengan standarisasi 30 saluran chanel TDM yang digunakan di Eropa.. Solusi ini bekerja hanya sesaat karena masih terdapat banyak kelemahan sehingga diciptakan SDH.Hal-hal yang dapat membantu pengembangan SDH antara lain :
  • Jadilah synchronous - Semua waktu di dalam sistem itu mengikuti suatu jam (waktu) acuan.
  • SDH harus mengarahkan akhir pertukaran ke akhir pertukaran lagi tanpa kekhawatiran akan pertukaran di tengahnya, di mana lebar pita (bandwith) dapat dipesan pada suatu tingkatan untuk suatu periode waktu yang telah ditetapkan.
  • Ikutkan layar (frame) dari berbagai jenis ukuran untuk dipindahkan atau dimasukkan ke dalam SDH.
  • Sangat mudah untuk dikendalikan dengan kemampuan memindahkan data manajemen ke jaringan yang lain.
  • Periapkan pemulihan tingkat tinggi dari kesalahan.
  • Perisapkan rata - rata data dengan level tinggi dengan berbagai ukuran,
  • Berikan penanggulangan terhadap bit eror
SDH telah menjadi protokol transmisi yang utama di kebanyakan jaringan telepon umum.Hal itu telah dikembangkan untuk mengikuti arus 1.544 Mbit/S agar supaya tercipta SDH yang lebih besar yang dikenal dengan Synchronous Transport Modules (STM). STM-1 terdiri dari arus lebih kecil yaitu 155,52 Mbit/S. SDH dapat disamakan dengan Ethernet, PPP dan ATM.
Selagi SDH dianggap sebagai suatu protokol transmisi ( lapisan 1 pada model OSI), SDH juga memberikan beberepa fungsi seperti :
  • SDH Crossconnect : adalah sebuah versi SDH dari Time-Space-Time. Ia menghubungkan beberapa saluran pada beberapa masukan untuk dimasukkan ke beberapa saluran pada beberapa keluarannya. SDH Crossconnect digunakan pada perpindahan pertukaran, di mana semua masukan dan keluaran dihubungkan ke pertukaran lainnya.
  • SDH Add-Drop Multipiplexer : SDH - ADM dapat menambahkan atau mengeluarkan setiap multiplexed sampai 1.544Mb. Di bawah tingkatan ini, TDM standar dapat dilakukan. SDH-ADM dapat juga melaksanakan tugas dari sebuah SDH Crossconnect dan digunakan pada pertukaran akhir di mana saluran dari para langganan dihubungkan langsung ke jaringan telepon umum.
Jaringan SDH memiliki fungsi untuk menghubungkan penggunaan serat optik dengan kecepatan tinggi. Serat optik menggunakan denyut/detak cahaya untuk memindahkan data dan memang prosesnya sangat cepat . Perpindahan serat optik secara modern menghasilkan Wavelength Division Multiplexing (WDM) atau pembagian gelombang yang sangat panjang di mana sinyal dipancarkan ke seberang dengan panjang gelombang yang berbeda, sehingga harus menciptakan saluran tambahan untuk keperluan transmisi.
Statistical Time-division Multiplexing (STDM)
STDM adalah lanjuatan versi dari TDM di mana alamat terminal kedua-duanya dan data dirinya dipancarkan bersama-sama untuk menghasilkan sebuah jalur yang lebih baik. Penggunaan STDM membolehkan luas bidang (bandwith) untuk dipisah menjadi 1 baris. Banyak perguruan tinggi dan kampus menggunakan TDM jenis ini untuk secara mendistribusikan luas bidang (bandwith-nya). Jika ada satu 10MBit yang masuk ke dalam sebuah bangunan, STDM dapat digunakan untuk menyediakan 178 terminal dengan 56k koneksi ( 178* 56k= 9.96Mb). Suatu penggunaan yang lebih umum bagaimanapun adalah hanya mewariskan luas bidang (bandwith) ketika itu banyak diperlukan.

Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Tdm